Minggu, 31 Mei 2015

masa lalu bukan lah suatu alasan untuk kita terus-terusan terpuruk, meratapi semua kenangan yang sudah pupus. masa lalu juga tidak seharusnya selalu diungkit, disesali. kita boleh mengenang masa lalu, tapi satu hal yang harus kita ingat masa lalu adalah kejadian yang harus kita jadikan suatu pelajaran untuk dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. kini saatnya, aku memulai mengubur semua kenangan ku bersama dimas, melupakan rasa sakit dan kecewa ini, meski semuanya sangat pedih, terasa sakit tapi apa boleh buat, mungkin ini memang sudah jalan ku berpisah dengan dimas. aku percaya suatu saat nanti rencana sang putih lebih baik dari ini. mungkin dimas bukan lah orang yang tepat untuk ku. dimas lebih bahagia disana tanpa diriku. begitupun aku disini, yang harus bisa lebih bahagia darinya. akan ku tunjukan pada sang pelangi bahwa ia pun bisa datang setelah badai hujan turun. begitupun kebahagian ku, bisa datang setelah kekecewaan ini kurasakan.

kini aku pun sudah mulai terbiasa dengan kesendirian ku, tapi dengan kesendirian itu bukan berarti penghalang untuk ku berkarier dan meraih impianku. aku sangat ingin mempunyai butik dengan beraneka macam gaun terutama gaun pengantin yang cantik dan rancangan aku sendiri. disela-sela kesibukan kuliah ku, aku mulai membuka butik kecil-kecilan, butik ini ku bangun dengan usaha ku sendiri. aku harus hidup mandiri, tak sepeserpun ku dapatkan bantuan dari kedua orang tua ku. walaupun aku anak perempuan, tapi bukan berarti anak perempuan itu selalu ada dibawah ketek kedua orang tuanya, aku pun ingin membuktikan kepada kedua orang tua ku dan semua orang, bahwa anak perempuan pun tak selamanya lemah, jika mereka ada niat untuk berusaha dan bekerja keras.

alhasil, kini aku sudah mempunyai sebuah butik di daerah jakarta selatan, walaupun belum menjadi butik yang luar biasa ya lumayan hasilnya bisa memenuhi semua kebutuhan ku sebagai gadis remaja dan mahasiswa. karna akhir-akhir ini aku sibuk dengan tugas kuliah, aku pun meminta bantuan kepada sahabat ku dhea, yaa dia adalah sahabat sekaligus partner kerja ku di butik, kebetulan dia juga senang mengelola butik, sooo dia juga jago design design baju loh... maka dari itu disitu kita memulai kerja sama membangun butik ku agar design baju-baju nya bisa go internasional.

seiring berjalan nya waktu, kini butik ku semakin maju, pesanan gaun menumpuk, hingga suatu hari karna kita berdua harus menyelesaikan design gaun hari ini juga tetapi hari sudah semakin malam, hingga pada akhirnya aku mengajak dhea untuk menginap di kostan ku yang tak jauh dari butik. dan akhirnya dhea pun menginap dikostan ku. sesampainya dikostan kita bukan nya melanjutkan design tapi kita malah asik berbincang yaa maklum lah cewek rumpi-rumpi dikit haha.  Aku sudah berteman lama dengan dhea yaa belum tahunan sih hehe tapi aku merasa dhea sudah sebagai sahabat lama ku, tapi sampai sekarang kita tidak pernah tau masalah percintaan satu sama lain. Yaa mungkin karna kita sibuk dibutik jadi gini kita jarang ada waktu berdua untuk mengobrol. dhea sempat menanyakan tentang pacar ke aku tapi aku tak merespon nya aku hanya tersenyum manis. aku pun balik menanyakan tentang kekasih dhea. dan disitu pun perbincangan kita dimulai, tentang kekasih dhea, ternyata dhea mempunyai kekasih tetapi dia berpacaran secara jarak jauh atau longdistance, aku tak menyangka dhea bisa menjaga hubungannya secara jarak jauh sampai sekarang. tak seperti aku dulu. dhea bercerita bahwa tak lama lagi kekasihnya akan datang kesini untuk bertunangan dengan dia. disitu aku pun merasa bahagia mendengarnya, aku sangat tidak menyangka hubungan jarak jauh bisa berakhir dengan kebahagian. aku ikut senang mendengar cerita dhea. dan disitu dhea meminta tolong kepada ku untuk membuatkan design gaun dan jas untuk mereka berdua. disitu aku merasa tertarik. yaaa untuk teman sendiri gitu masa iya aku gak mau. hehe. waktu menujukan pukul 23.30 tak terasa sudah semalam ini. akhrinya kita memutuskan untuk tidur dan mengakhri semua perbincangan ini, akhirnya pun kita tidak melanjutkan design baju yang tadi dibuat dibutik karna terlalu asik mengobrol.

keesokan harinya, aku dan dhea seperti biasa melakukan aktivitas dibutik, dan hari ini aku memulai membuatkan design gaun untuk dhea, sedangkan design gaun pesanan butik dhea yang melanjutkan. asik membuatkan design gaun untuk dhea ternyata dhea berpamitan kepada ku karna dia harus kebandara untuk menjemput calon tunangannya.aku pun asik melanjutkan design.*design sudah setengah jadi*............

*dering telfon* dhea....... ya dhea menelfon ku dia memberi tahu bahwa dia sudah bersama sang calon tunangan. senang rasanya mendengar suara dhea di telfon sangat bahagia bertemu sang kekasih. dhea asik menghabiskan waktu bersama sang kekasih, akupun asik melanjutkan rancangan gaun untuk dhea.

hari semakin malam. ……..

sesampainya aku dikostan ternyata sudah ada dhea disana dengan hidangan makan malam yang cukup banyak. waaahh ternyata tadi dhea diantar sang calon tunangan ke kostan ku karna sang calon tunangan sudah terlalu capek akhrinya dia tidak bisa menunggu aku pulang sampai dikostan dia hanya menitipkan salam. okey... akhirnya kita makan dan dhea bercerita betapa bahagianya dia hari ini bertemu dengan sang kekasih setelah beberapa bulan tidak bertemu. seselesainya makan malam, dhea pergi untuk membersihkan badan sebelum tidur, aku menunggu sampai dhea selesai mandi diruang tv.

*tringgg....tringggg* dering terlfon dhea berbunyi, aku lihat ternyata..........

“ dimas ”  yaaaa panggilan telfon bernama dimas……

disitu aku masih biasa, tidak ada fikiran apa apa. seselesainya dhea mandi….

“ dhe, tadi ada telfon tuh dari dimas, dia tunangan mu itu?”

“ dimas? Oh iya bell dia tunangan ku yang dari tadi aku certain ke kamu itus, maaf yaa aku cerita tapi aku gak kasih tahu nama dia siapa ”.

“ yaelaa,,,, santaiii ”. yaa aku hanya tersenyum tak ada fikiran apa-apa……

aku mengambil handuk bergegas mandi. sesampainya di dalam kamar mandi, aku tak mengerti kenapa tibatiba perasaan ku ini tak menentu kenapa tibatiba aku teringat dengan dimas yang jauh disana. apa iya itu dimas yang sama? ah musthail didunia ini banyak dimas, tak cuma dimas ku saja. memang di dunia ini hanya ada satu nama dimas? on tentu tidak. Lagi pula dimas sudah ku buang jauh-jauh dari hidup ku untuk apa ku memikirkan dia kembali. sudah lah tak kuhiraukan fikiran ku yang tak masuk di akal ini. aku melanjut mandi.....pas aku keluar kamar mandi ternyata dhea sedang asik vcall dengan kekasihnya, disitu timbul benak penasaran ku akan dimas yaa dimas kekasihnya dhea, aku ingin melihat wajahnya apa iya dimas yang aku fikirkan sejak tadi di kamar mandi itu memang dimas yang aku kenal? oh noo kalo sampe iya dunia ini sempit sekali.  ah buat apa aku masih kepo tentang si dimas dimas itu, sangat tidak penting, sudahlah mending ku tidur saja.

*H-2 menuju pertunangan dhea.......

dhea mulai menanyakan gaun yang dia minta buatkan kepada ku, yaa untungnya saja gaun nya telah selesai,disitu ku melihat raut wajah dhea yang sangat bahagai mendengar gaun nya sudah jadi. siang ini dhea mengajak aku makan siang diluar sambil ingin memperkenalkan ku dengan tunangannya dia ingin berterima kasih kepada ku karena sudah membuatkan gaun untuknya dan sekalian mencoba cocok atau tidak di dia dan tunangannya. kita makan siang disalah satu cafe tak jauh dari butik. sesampainya di cafe yaaa ternyata sang calon tunangan sudah ada disana, entah kenapa disitu hati ku berdebar-debar, fikiran ku kemana-mana, aku teringat akan nama kontak dimas di panggilan telfon dhea semalam, seakan aku tak berani bertatap ataupun bertemu dengan calon tunangan dhea, kenapa aku ini hah ini hanya khayalan ku saja. aku dan dhea bergegas kearah tempat duduk dimana sang tunangan sudah menunggu kita. yaaa!!!!!! JENGJENG!! apa yang terjadi ini semua ternyata tidak seperti apa yang ku fikirkan, ternyata dimas yang ku fikirkan sejak semalaman adalah dimas yang berbeda, bukan lah dimas yang pernah ku kenal dulu. dari raut wajahnya saja berbeda.

“ hai dim, kenalin ini bella yang semalam aku ceritain ke kamu itu loh yang rancangin gaun sama jas untuk acara pertunangan kita ”

“ hai dim, bella ”

“ dimas ”

“ yaaa dhea banyak cerita kok tentang kamu ”. dengan muka senyum kearah dimas

namun kenapa hati ini rasanya sangat gelisah, ya ini memang bukan dimas yang pernah ku kenal tp mengapa aku merasa ada ikatan batin yang sangat kuat dengan sang pria ini. ah sudahlah ku buang jauh-jauh fikiran konyol ini.
akhirnya kita bertiga makan siang bersama sambil membicarakan masalah gaun yang telah selesai ku rancang untuk mereka berdua, rancangan gaun dan jas nya memang tak selama merancang guan pengantin. Setelah selesai makan siang, aku langsung mengajak dhea dan dimas tunangannya ke butik untuk mencoba gaun dan jas untuk dipakai dihari bahagia mereka nanti ya walaupun ini hanya acara pertunangan saja. Di sela perjalanan entah mengapa aku beberapa kali memergoki dimas sedang mempehatikan ku ya mungkin dia terpesona akan kecantikan paras ku ini. Haha apalah aku ini. Ini hanya fikiran konyol ku saja tak usah diambil pusing. Yaa sesampainya di butik aku langsung menyuruh mereka berdua memakai baju yang sudah ku siapkan. WAAAHHHHH mereka memang pasangan yang cocok!!! Setelah dhea mencoba gaun yang telah ku rancang dhea izin ke dimas untuk ketoilet sebentar, dimas berkeliling sekitar butik untuk melihat lihat dan kebetulan disana ada sebuah foto graduation ku waktu masih SMA, kaget lah dimas jatuh lah foto itu. Ya aku terkejut! Langsung ku bergegas ke arah dimas, dia terngangah, dia merasa kenal dengan foto itu. Dangan badan gemetar dan wajah pucat dimas bertanya

 “ bellaa……….apa kamu bella yang selama ini pernah ku kenal?”. mendengar ucapan itu keluar dari mulut dimas hati ku tersentak

 “ apa kamu dimas yang selama ini ku kenal?”. yaaaa kita sama-sama terdiam.

Entah mengapa disitu mata ku berkaca-kaca yaa sang putih apa batin ku dan kekhawatiran ku dari semalam benar terjadi, apa ini dimas yang selama ini ku kenal, apa dia dimas yang pernah jadi milik ku, yaaa kenapa dia harus kembali, kengapa dia harus datang, disaat ku memang sudah tak ingin dia datang, tak ingin dia kembali. Belum sempat dimas membalas ucapan ku, tiba-tiba dhea datang dari arah toilet. Disitu dimas langsung menaruh foto yang sebelumnya dia pegang. Disitu kita merasa tidak terjadi apa-apa. Yaaa setelah itu langsung saja dimas mengajak dhea pulang, tanpa alasan mereka berdua langsung pergi membawa gaun dan jas, tapi sebelumnya dhea berpamitan dengan ku sambil mengucapkan terima kasih atas rancangan gaun nya dan dia harap aku hadir di acaranya nanti. Yaa dalam hati ku berbicara, bagaimana bisa aku menghadiri acara pertunangan seorang pria yang dulu pernah kucintai, apa dhea orang nya dan sebabnya dimas memutuskan hubungan kita dan hilang begitu saja dari kehidupan ku. Ohh sang putih rasa sakit ini terasa kembali.

malam……

aku duduk diluar sambil ditemani secangkir kopi dan ku berbicara kepada bintang, oh bintang dulu engkau menjadi saksi atas kerinduan ku kepada dimas, dan sekarang kau pun menjadi saksi bahwa dimas telah kembali, tapi mengapa dia kembali dengan membawa luka yang pedih. Entah mengapa aku bingung harus senang, sedih, kesal, marah ughhh….. . tanpa disangka tiba-tiba dimas datang…….

“ mau kopi?”. ucap dimas yang tiba-tiba datang dengan membawa sebuah cup yang berisi kopi.

disitu aku merasa keget, sangat kaget.

“ di…….dimas?”. ucap ku dengan terbata-bata.

“ yaaaa ini aku, sudah lama kita tidak berjumpa, 6 tahun waktu yang cukup lama ya, sehingga pas pertama kali kita bertemu dicafe tadi aku sampai tidak mengenali mu, kau sangat berubah bell, kau tampak lebih cantik dan dewasa sekarang ”. ujar dimas sambil menyenggol bahu ku.

“ yaaa tidak terasa 6 tahun berlalu begitu saja dim, sampai ku lupa akan dirimu pernah ada dan mengapa tiba-tiba kau hadir kembali dim di hadapan ku, kau juga banyak berubah tidak seperti dimas yang dulu ku kenal, kau tampak gagah sekarang terlihat dewasa sangat dewasa layaknya pria jantan?”. ujar ku sambil tatap sinis ke dimas, entah mengapa kalimat itulah yang ku ucapka ke dimas

Setelah itu, tiba-tiba dimas menatap ku dengan mata berkaca-kaca. Seolah banyak sekali cerita yang dimas pendam. Dimas meraih kedua tangan ku, dia berkata

“ aku tau, aku banyak sekali salah, 4 tahun yang lalu ku memutuskan mu begitu saja bell, kau tak pantas menyebut aku pria jantan, justru aku pria yang pengecut sangat pengecut, ku tak berani ambil resiko dengan berhubungan jarak jauh dengan mu, jadi waktu pas aku pindah aku bertemu dengan dhea di universitas ku, tanpa basa basi aku langsung pdkt dengan dia dan aku khilaf aku menjadikan dhea pacar tanpa memikirkan mu disini tanpa memikirkan hubungan kita yang sudah berjalan 4 tahun lamanya, tapi disisi lain aku tak bias melepaskan dhea, aku kesepian disini dengan hadir nya dhea hari ku merasa berwarna, maka dari itu aku memutuskan hubungan kita dan aku tidak mengangkat telfon mu, karna ku tak mau dhea tau. Dan hubungan kita berjalan sampai 2 tahun sekarang, 5 bulan yang lalu dhea pindah kesini dan aku berusaha mempertahan kan hubungan ini sampai sekarang berlanjut kepertunangan ”. cerita dimas dengan mata berkaca-kaca
 
Aku mencoba menenangkan dimas walau sebenernya pun banyak sekali unek-unek ku kepada dia.

“ sudahlah dim, yang lalu biarlah berlalu, aku sudah mengubur semua masa lalu kita, tak ada gunanya diungkit dan disesali, aku sudah ikhlas kok sekarang kamu bersama dhea, toh kelihatannya kamu bisa bahagia kan dengan dia? Mungkin ini memang sudah jalannya aku dan kamu dipisahkan sejak itu ”. ucap ku dengan tegas, walau dalam hati sakit rasanya. Berpura-pura tegar di depan dimas

“ lebih baik sekarang kamu lupakan semua tentang kita, kamu anggap kita tak pernah ada hubungan yang special aku tak ingin dhea tau, dhea perempuan yang sangat baik dim, jangan pernah kau sakiti hatinya ”. dangan wajah tersenyum dengan hati menahan sakit ku mengucapkan itu semua kepada dimas

“ ternyata kamu benar-benar bella yang aku kenal, kamu perempuan yang sangat hebat bell, kamu kuat, kamu tegar, aku yakin kamu pasti akan mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari ku ".

" oh pastinya ”. dalam hatiku berbicara…….

" aku harap diacara pertunangan ku nanti kau hadir ”. ucap dimas sambil memeluk ku dengan tiba-tiba

“ yaa aku pasti hadir, tapi asal kamu tau, aku hadir bukan untuk mu dim, tapi aku hadir untuk dhea sahabat baik ku ”. ucap ku sambil melepaskan pelukan dimas

“ hari sudah semakin malam dim, sebaiknya kamu pulang, aku tak mau dhea sampai tau kalau mala mini kamu mengunjungi ku "

 dimas pun pulang……

Aku langsung masuk kedalam, dengan perasaan yang campur aduk, yaaa sang putih apa ini cobaan untuk ku dari mu? Agar aku bisa menjadi wanita yang hebat? Jujur aku tidak sanggup, mengapa aku harus merasakan sakit yang 6 tahun lalu pernah kurasakan? Mengapa sesorang yang telah ku lupakan dengan susah payah kini harus hadir kembali disekeliling ku? Air mata ku tuterus bercucuran tiada henti. Bayangkan saja, aku sudah lupa, sangat lupa dengan semuanya aku berjuang untuk melupakan kenangan 4 tahun bersama dimas, ketika aku sudah melupakan semuanya aku harus bertemu kembali dengan dia, dan aku tau diapun akan bertunangan dengan sahabat ku? Yaaa ini sangat tidak adil untuk hidup ku……

*H-1 menuju pertunangan dhea dan dimas*

Pagi pukul 06.30

*dering telfon ku berbunyi* yaaa ternyata dhea menelfon ku

“ ya hallo. Ada apa dhe pagi-pagi sudah menelfon ku?”

“ ya bell, maaf sebelumnya kalo kamu jadi terbangun karna telfon ku, aku ingin meminta tolong dengan mu, hari ini apa kamu bisa libur butik? Aku ingin kamu hari ini jadi seksi ribet untuk acara ku besok,aku ingin sahabat ku terlibat untuk hari bahagia kun anti bell apa kamu bisa?”

Aku terdiam…..dengan mata yang sembab seperti ini apa aku harus bertemu dengan dhea sekarang? Apa aku harus bertemu dimas dan keluarganya nanti? Apa yang terjadi dengan dhea nanti?

“ bell…….apa kamu masih disitu?”

“ oh iya dhe…maaf tadi ada kucing hehe….yaaa pasti dong, pasti aku bisa hari ini libur butik demi sahabat ku hehe” dengan ucap yang gembira

“ ya ammpunnn thanks you so much beeelllll, oke aku tunggu dirumah yaa ”

“ okeee, sampai bertemu nanti dhe, byeee ”

“ byeeeee, jangan lupa dandan yang cantik ”. ucap dhea pelan

*tuuuttttt….tuuuttttt* dhea ternyata sudah menutup telfon nya

Aku terdiam ditempat tidur…aku memikirkan apa yang akan terjadi nanti disana jika aku datang, dan bertemu dengan kedua orang tuanya dimas yang kebetulan sangat dekat dengan ku. Tapi apalah daya aku sudah janji dengan dhea…….ah sudah lah ku datang saja urusan nanti yaa gampanglah……. Ku bergegas mandi dan langsung caw kerumah dhea.

*sesampainya dirumah dhea*

Wiiiihhhh suasana rumah sudah ramai padahal ini baru h-1 acara pertunangan bagaimana besok acara resminya dan bagaimana jika acara pernikahan haha apalah aku ini selalu memikirkan hal yang konyol. Aku masih berdiri didepan gerbang rumah dhea, dhea pun memanggil ku dan menyuruh aku masuk. Jengjeng…… ternyata disana sudah ada dimas. Yaiylah dimas sang kekasih jelas kalo sudah stay dirumah dhea. Padahal ini baru acara pertunangan loh tapi sudah semewah ini.huft
Aku bersikap sewajarnya terhadap dimas, ku lirik kana kiri depan belakang dikerumunan ibu-ibu yang sedang asik mempersiap kan semuanya tak kulihat batang hidung kedua orang tua dimas. Yaaa ternyata mereka memang tidak hadir hari ini tetapi mereka akan hadir esok hari. Syukur lah…….langsung saja ku bertanya dengan dhea apa tugas ku disini haha tapi dengan santai dhea menjawab

“ tugas mu bell? Hanya menemani ku kok?”

“dhe……..plis. jadi maksud kamu aku harus terlibat jadi seksi ribet untuk acara pertunangan mu ini hanya untuk menemani mu saja?”

“ ya bell, kamu sahabat ku, walau kita belum cukup lama berteman, tapi kamu sungguh lebih dari sahabat bagi ku. aku sangat deg-degan untuk besok, dan aku ingin kamu ada disamping ku untuk acara besok, tidak hanya untuk besok tapi selamanya aku ingin kau selalu ada disamping ku sebagai sahabat terbaik ku” ucap dhea sambil memeluk ku erat.

Dalam hati ku berbicara. . . . .

“ bagaimana mungkin aku merusak kebahagiaan sahabat ku sendiri, jika dia tahu bahwa pria yang akan bertunangan dengan dia adalah pria mantan pacar ku, ohh dhe……lama kelamaan rahasia ini pasti akan terungkap tapi entah itu kapan ” aku melepaskan pelukan dhea sambil tersenyum, dimas melihat aku dan dhea berpelukan dhea meneteskan air mata, ku usap air mata dhea, sambil melirik sinis ke dimas

“ kenapa bell?”

“ ohh ga papa ko dhe, itu dimata mu ada belek” aku sambil pergi menghampiri dimas yang sedang duduk diruang tamu.

Tak kerasa hari sudah sore, aku berpamitan pulang dengan dhea dan aku menyuruh dhea untuk beristirahat agar besok dia terlihat lebih fress. Ya disaat aku berpamitan dengan dhea, dhea pun menyuruh dimas mengantarkan ku pulang karna kebetulan dimas pun ingin pulang dan rumah dimas dengan kostan ku searah. Yaaa disitu ingin rasanya ku menolak tapi untuk apa kumenolak tumpangan gratis? Haha. Yaaaaa dan akhirnya aku dan dimas pulang bareng, entah kenapa dimas sangat lammmmmbannnnnnn sekali menyetir mobilnya. Padahal jarak dari rumah dhea ke kostan ku sangat jauh hari sudah semakin sore.

“ dim bisa cepet sedikit bawa mobilnya? Ini sudah sore loh aku takut kita sampai kostan ku kemaleman, ini juga sudah mau hujan, kamu kan harus istirahat untuk acara besok, inget dim besok adalah acara yang sangat berharga untuk kamu dan dhea "

“ bell….untuk terakhir kalinya, yaa bener-bener yang terakhir mungkin kita bisa duduk berdua dan jalan bareng kaya gini, jujur aku rindu seperti ini dengan mu bell, kamu ga perlu khawatir aku bisa jaga kondisi kok untuk besok, dan lagian pula jarak rumah ku dari kostan kamu kan gak terlalu jauh, kamu takut hujan? Kita kan didalem mobil bel ini bukan sepeda motor?” dengan wajah ngeledek

“ dim, kenapa sih kamu gak bisa berubah, masih aja deh semuanya dibawa santai ”

“ kalo masih bisa dibawa santai, kenapa harus dibawa serius? Hayooooo ”

Aku melihat raut wajah dimas yang sangat gembira, jujur aku juga kangen dengan suasana seperti ini dengan mu dim, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu berdua seperti ini. Hati ku sangat bahagai rasanya sekarang……tapi mungkin ini hanya sesaat, karna besok aku akan melihat kamu bertukar cincin dengan dhea…….

“ bell, apa aku boleh jujur sama kamu?” disela-sela kemacetan dimas bertanya seperti ini.

“ ya dim, mau jujur apa?”

“ kenapa tiba-tiba aku ragu, dengan pertunangan ku dengan dhea besok ya? Aku tidak merasakan yaaa yang namanya deg-degan ataupun semacamnya?”

Jenggg……aku kaget tiba-tiba dimas berbicara seperti itu…apa karna kehadiran ku? Dimas menjadi ragu? Haha apadeh.

“ dim!!! Panggil sentak, kamu itu bukan ragu, percaya deh sama aku, kamu itu Cuma deg-degan yaaa kamu deg-degan Cuma kamu gak mau ngakuin kalo kamu itu deg-degan ” jawab ku konyol agar suasana tidak terlalu serius.

“ bell, aku serius, kenapa sekarang jadi kamu yang membawa santai semuanya?” wajah merengut

“ ya jelas aku santai, kan yang mau tunangan kamu dim bukan aku. Hehe. Gini ya dim besok adalah hari bahagia kamu dengan dhea, udah deh gak usah dengerin bisikan setan dikuping kanan dan kiri mu, percaya sama aku semuanya bakalan berjalan baik-baik aja kedepannya, kan aku udah pernah bilang dhea adalah wanita yang baik untukmu dan juga sebaliknya kamu harus jadi pria yang baik untuk dhea ”

Tak kerasa ternyata sudah sampai tepat didepan gerbang kostan ku. Aku langsung menyuruh dimas pulang, tanpa menawari dia mampir, karna aku tahu tanpa ku tawarin pun dimas pasti ingin mampir kedalam, but don’t worry aku bukan wanita licik, besok adalah hari pertunangan dimas ga mungkin sudah malam gini dia masih nongkrong leha-leha di kostan ku. Yaaaa dimas pulang, aku pun beristirahat.

*Hari dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh dhea dan dimas

“ Dhea terlihat sangat anggun mengenakan gaun rancangan ku, begitupun dimas sangat gagah dan tampan menggunakan jas.oh god seandainya aku yang menggunakan gaun itu…….hehe ” khayal ku sambil melihat dhea berdiri dihadapan dimas untuk bertukar cincin

Yaaaa dhea dan dimas telah resmi bertunangan, senang rasanya melihat dhea sahabat ku bahagia dengan dimas pria yang dulu ku cintai mungkin rasa cinta itu masih ada sampai saat ini? Hehe. Tidak hanya bercanda
Yaaa langsung saja ku berjalan kearah dhea dan dimas melewati kedua orang tua dhea dan dimas ku tersenyum manis, ya disitu ku melihat raut wajah mamah dimas kaget tapi ku tak menghiraukan ku tak mau merusak acara bahagia dhea. Langsung saja ku dengan wajah gembira dan suara lantang ku mengucapkan selamat kepada dhea walaupun ini hanya acara pertunangan ku berharap hubungan mereka berakhir di pelaminan. Yeay!!


Guys……. Ternyata tak selamanya kita bisa bersama orang yang kita cintai. Seberapa lama orang yang kita cintai itu hadir dikehidupan kita, jika dia bukan jodoh kita pasti suatu saat ada saja hal yang dapat memisahkan antara kita dan dia. Padahal kita selalu beranggapan orang yang kita cintai adalah jodoh kita?umz belum tentu. Jodoh ditangan yang maha kuasa, jika memang yang maha kuasa tidak berkehendak kita bisa apa? Tapi don’t be sad. Yang maha kuasa pasti punya rencana yang jauh lebih bisa bikin kita bahagia dari sebelumnya. Yaa melihat orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain walaupun itu sakit untuk hati kita tapi itulah arti cinta yang sesungguhnya.belajar mengikhlaskan segala sesuatu itu adalah hal yang sangat brilliant. sesuatu yang kita genggam erat jika memang bukan hak kita, seerat apapun kita menggenggam lama kelamaan genggaman itu akan terurai dan lepas. ingat Selalu ada pelangi setelah hujan turun!

0 komentar :

Posting Komentar